Ya. Hampa.


Selamat malam, bintang-bintang.
Selamat malam, rembulan.
Selamat malam, langit hitam.


Wahai sahabat-sahabatku,
Sahabat setiaku.
Tidakkah kau tahu arti kehampaan?
Seperti saat kau berada dalam ruang hitam tanpa lubang.
Engkau memekik keras.
Tapi apa yang ada?
Hanya gema.
Sesudahnya?
Ya. Hampa.

Wahai sahabat-sahabatku,
Sahabat setiaku.
Pernahkah engkau pergi ke luar angkasa?
Aku belum.
Tapi mereka, para astronot, pernah.
Mereka bilang disana, gravitasi adalah tiada.
Maka saat kau buka helm dan coba bernafas.
Kau akan mati dengan segera.
Mengapa?
Karena hampa udara.
Ya. Hampa.

Wahai sahabat-sahabatku,
Sahabat setiaku.
Jika kau bertanya.
Pernahkah aku terjebak didalamnya?
Maka aku akan mengangguk dengan segera.
Seperti sudah menjalari setiap nadiku.
Aku hidup dalam hampa.
Aku hidup bersamanya.
Ya. Hampa.

Wahai sahabat-sahabatku,
Sahabat setiaku.
Tak perlu sorak-sorai untuk menghilangkan sepi.
Tak perlu canda tawa untuk menghilangkan duka.
Cukup aku berteman hampa.
Teman terbaikku yang sangat sangat setia.
Ya. Hampa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini