belajar dari sebatang pohon
Pohon. mungkin tidak banyak orang yang bersedia meluangkan sedikit waktunya untuk memikirkan salah satu makhluk hidup ini.
Pohon. memang sekilas seperti tidak memiliki arti yang begitu penting untuk hidup kita. tidak seperti ayah, ibu, kakak, adik, atau bahkan pacar.
Pohon. ya. hanya sebatang pohon. pernahkah kau membayangkan hidup sebagai sebatang pohon?
Sebatang pohon tidak pernah bisa memilih di tanah mana ia akan hidup. entah di gunung, di pantai, di kota, di desa, atau bahkan di taman wisata.
Ia juga tidak bisa memilih jenis tanah yang akan memberinya kehidupan, entah tanah yang subur atau tanah yang tandus.
Sebatang pohon tidak pernah bisa menjerit saat ada tangan-tangan nakal menyakitinya.
Sebatang pohon tidak pernah bisa marah saat ada tangan-tangan jahil mengambil buah-buah dalam rantingnya.
Sebatang pohon tidak pernah bisa melawan saat tangan-tangan jahat menebas badan tubuhnya.
Tapi kita?
Ya. kita sebagai manusia.
Kita berbeda dengan sebatang pohon.
Sangat berbeda.
Kita sebagai manusia diberikan kebebasan oleh Allah untuk menentukan sendiri di bumi mana kita akan hidup.
Kita bisa bebas berkelana mengelilingi jagad raya ini semau kita.
Allah selalu melukis 2 jalan dalam hidup kita. baik dan buruk. kita bisa memilih jalan mana yang akan kita tempuh.
Allah tidak pernah memaksa manusia untuk selalu menyembah-Nya.
Allah tidak pernah memaksa manusia untuk selalu hidup di jalan-Nya.
Tapi Allah akan senantiasa menyayangi hamba-hamba-Nya yang dengan sukarela datang kepada-Nya.
Belajar dari sebatang pohon, maka kita telah belajar tentang kebebasan.
Kebebasan untuk menentukan jalan mana yang akan kita tempuh dalam hidup kita.
Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?
Pohon. memang sekilas seperti tidak memiliki arti yang begitu penting untuk hidup kita. tidak seperti ayah, ibu, kakak, adik, atau bahkan pacar.
Pohon. ya. hanya sebatang pohon. pernahkah kau membayangkan hidup sebagai sebatang pohon?
Sebatang pohon tidak pernah bisa memilih di tanah mana ia akan hidup. entah di gunung, di pantai, di kota, di desa, atau bahkan di taman wisata.
Ia juga tidak bisa memilih jenis tanah yang akan memberinya kehidupan, entah tanah yang subur atau tanah yang tandus.
Sebatang pohon tidak pernah bisa menjerit saat ada tangan-tangan nakal menyakitinya.
Sebatang pohon tidak pernah bisa marah saat ada tangan-tangan jahil mengambil buah-buah dalam rantingnya.
Sebatang pohon tidak pernah bisa melawan saat tangan-tangan jahat menebas badan tubuhnya.
Tapi kita?
Ya. kita sebagai manusia.
Kita berbeda dengan sebatang pohon.
Sangat berbeda.
Kita sebagai manusia diberikan kebebasan oleh Allah untuk menentukan sendiri di bumi mana kita akan hidup.
Kita bisa bebas berkelana mengelilingi jagad raya ini semau kita.
Allah selalu melukis 2 jalan dalam hidup kita. baik dan buruk. kita bisa memilih jalan mana yang akan kita tempuh.
Allah tidak pernah memaksa manusia untuk selalu menyembah-Nya.
Allah tidak pernah memaksa manusia untuk selalu hidup di jalan-Nya.
Tapi Allah akan senantiasa menyayangi hamba-hamba-Nya yang dengan sukarela datang kepada-Nya.
Belajar dari sebatang pohon, maka kita telah belajar tentang kebebasan.
Kebebasan untuk menentukan jalan mana yang akan kita tempuh dalam hidup kita.
Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?
Komentar
Posting Komentar